Jumat, 23 Maret 2012

Jangan Dekati Fitnah

Saya membaca buku Shaidul Kathir karya Imam Ibnu Al Jauzy. Saya sangat terkesan dengan uraian-uraiannya yang singkat, padat dan mendalam. Saya mencium buku itu dan berkata, "Ya Allah, rahmatilah penulis buku ini dan ampunilah kesalahan-kesalahannya."

Saya benar-benar tidak merasa rugi dengan membeli buku ini walaupun harganya cukup mahal. Saya merasa senang dan puas. Tulisan-tulisannya yang ringkas membuat saya tidak mudah bosan untuk terus membaca bab demi babnya. Hati dan akal saya pun ikut tercerahkan. Saya menikmati membaca buku ini dengan harapan semoga saya dapat mengambil seluruh pelajaran yang terkandung di dalamnya. Saya berkata dalam hati, "Saya akan mengamalkan apa yang engkau tulis wahai syaikh!"

Salah satu nasihatnya yang paling saya sukai yaitu ketika beliau berkata tentang orang yang menuruti hawa nafsunya: "Betapa banyaknya maksiat-maksiat yang dilakukan lenyap sedemikian cepat seakan-akan tak pernah terjadi. Akan tetapi, bekas-bekasnya yang dalam takkan mungkin pernah lenyap. Setidaknya, pahitnya penyesalan yang berkepanjangan akan terus dialami oleh mereka yang gemar bermaksiat."

Saya tertegun membaca nasihat itu. Saya merenung tentang diri saya sendiri, sungguh begitu banyak kedurhakaan yang telah saya lakukan. Sekalipun saya memohon ampun kepada-Nya, tapi sungguh hingga hari ini bekas-bekas kedurhakaan itu masih terasa.

Kenapa banyak orang melakukan perbuatan maksiat? Imam Ibnu Al Jauzy berkata: "Orang yang banyak jatuh dalam hal itu adalah mereka yang selalu dekat dengan fitnah dan, ketahuilah, sedikit sekali yang bisa selamat dari jerat-jeratnya. Fitnah itu laksana api yang menyala di bawah tumpukan jerami."

Apa itu fitnah? Fitnah itu yang jika kita tidak hati-hati akan menjerumuskan kita pada dosa. Saya beri contoh, misalnya berdua-duaan dengan lawan jenis tanpa ada sesuatu hal yang memang penting untuk dibicarakan, tidak terkecuali berhubungan via chatting dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Karena ketika kita berdua-duaan, maka yang akan mendampingi kita adalah setan. Jika sudah terjadi, setan tidak akan tinggal diam. Dia akan menjerumuskan dan menggoda kita. Karena hal itu adalah memang pekerjaannya dari waktu ke waktu.

Allah Swt. berfirman: وَلاَتَقْرَبُوا الزِّنَى (Jangan dekati zina). Karena mendekati zina itu sendiri dapat menimbulkan fitnah. Dan orang yang berdekatan dengan fitnah lebih mudah berbuat maksiat daripada orang yang tidak mendekati fitnah sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar