Dalam bentuk engkau adalah mikrokosmos
Namun dalam realitas engkaulah makrokosmos (Jalaluddin Rumi).
Manusia diciptakan dengan memiliki struktur anatomi paling kompleks di jagat raya ini. Sebagai contoh adalah DNA dalam tubuh manusia. DNA dari satu sel manusia saja sudah berisi informasi yang cukup untuk mengisi ensiklopedi yang terdiri dari sejuta halaman. Kita tidak mungkin habis membacanya dalam seumur hidup. Jika seseorang mulai membaca satu kode DNA per detik, tanpa henti, sepanjang hari, setiap hari, akan diperlukan waktu 100 tahun. Sebab, ensiklopedia tersebut berisi hampir tiga miliar kode yang berbeda-beda. Jika kita tulis semua informasi DNA pada kertas, maka panjangnya akan membentang dari Garis Katulistiwa mencapai Kutub Utara. Ini berarti sekitar 1000 jilid buku - lebih dari cukup untuk mengisi satu perpustakaan yang besar.
Contoh ini menunjukkan betapa dahsyatnya informasi yang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kini manusia memiliki komputer canggih yang dapat menyimpan informasi dalam jumlah amat besar. Akan tetapi, bila kita bandingkan DNA dengan komputer tersebut, kita akan takjub menyaksikan bahwa teknologi paling mutakhir – hasil timbunan seluruh usaha dan ilmu pengetahuan manusia berabad-abad - belum mencapai kapasitas penyimpanan satu buah sel pun.
Penelitian ilmiah modern ini sudah mengungkapkan kepada kita bahwa di dalam diri manusia tersimpan banyak bukti rahasia alam semesta ini. Para ilmuwan mulai menyadari, bahwa manusia pada realitasnya adalah makrokosmos. Menurut kajian terakhir yang dilakukan oleh salah seorang ilmuwan, ditemukan 81 unsur, dari total 92 unsur yang diketahui di alam, terkandung dalam tubuh manusia. (S. B. Vohara, “Is The Human Microcosm?: A Critical Study” Studies In History of Medicine (1981)).
Fakta Biomedis tentang tubuh yang sangat bermanfaat bagi para dokter, khususnya anatomi dan fisiologi pada saat yang sama juga merupakan simbol-simbol yang memperagakan kepada kita kebijakan Sang Pencipta yang meliputi setiap makhluk. Al Quran berbicara tentang tubuh manusia sebagai salah satu “tanda-tanda Keberadaan Tuhan”. Dengan kata lain, pengetahuan tentang tubuh haruslah membawa manusia pada pengetahuan tentang Tuhan.
Gene Myers salah satu pakar paling terkemuka di Celera Genomics, yakni perusahaan pelaksana Proyek Genome Manusia berkata tentang hal ini: “Apa yang betul-betul menakjubkan saya adalah arsitektur kehidupan … Sistem ini teramat kompleks. Seolah ini telah dirancang … Ada kecerdasan luar biasa di sana.” (Human Genome Map Has Scientists Talking About the Divine” oleh Tom Abate, San Francisco Chronicle, 19 Februari 2001).
Allah telah berfirman dalam salah satu ayat-Nya:
سَنُرِيهِمْ ءَايَاتِنَا فِي اْلأَفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (QS. Fushshilat: 53).
Manusia tidak bisa mengetahui seluruh alam semesta dalam masa hidupnya dengan cara memperhatikan alam sekitar dan mempelajarinya. Tetapi Tuhan dalam kearifan-Nya telah menempatkan segala sesuatu yang ada di jagat raya dalam diri manusia itu sendiri. Jadi, dengan mempelajari dirinya sendiri, manusia dapat mempunyai pengetahuan tentang segala sesuatu. Kajian tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia adalah kunci menuju pengetahuan tentang kekuasaan dan kebijakan Sang Pencipta.
سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَآ إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Baqarah: 32).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar