Minggu, 11 Maret 2012

Shalat Shubuh Berjamaah

Kalau kita perhatikan dengan seksama, sebenarnya shalat shubuh berjamaah sangat bermanfat untuk diri kita. Orang-orang yang sering shalat shalat shubuh di masjid saya lihat adalah orang-orang yang sehat. Mereka lebih mementingkan shalat ketimbang tidur, sehingga Allah menganugerahi mereka banyak sekali kenikmatan. Penelitian yang menyebutkan tentang manfaat shalat shubuh dari segi kesehatan sudah mulai banyak dibicarakan. Pada tahun yang lalu saya melihat buku-buku yang membahas seputar keajaiban shalat shubuh sangat banyak. Mudah-mudahan saja dengan kehadiran buku tersebut, animo masyarakat untuk shalat shubuh semakin besar.

Tapi, untuk mengerjakan shalat shubuh – dan juga isya – agak sulit. Hati yang hubbud dunya lebih menghendaki tidur dan bermalas-malasan ketimbang shalat shubuh. Padahal, jika saja mereka mau bangun, berwudhu dan kemudian shalat, niscaya rasa kantuk itu akan hilang atau minimal berkurang. Rasa kantuk yang muncul adalah karena godaan setan. Jika pengaruh setan itu dilawan, maka setan akan menyingkir kalah.

Apakah berhenti sampai shalat shubuh berjamaah? Apakah karena sudah selesai shalat shubuh lantas kita tidur kembali? Jangan! Di dalam sunnah Rasulullah, hal itu tidak dikenal. Rasulullah Saw. biasa tidur kembali setelah shalat tahajud, dan kemudian bangun ketika azan shubuh berkumandang. Setelah itu beliau shalat shubuh dan tidak tidur kembali. Setelah menunaikan shalat shubuh, beliau mengerjakan aktivitas yang lain.

Inilah yang menjadi tanda tanya besar saya terutama untuk diri saya sendiri, mengapa orang kafir lebih produktif – dari sisi duniawi – ketimbang muslim? Jawabannya: Ada muslim yang tidak shalat shubuh dan ada muslim yang setelah shalat shubuh tidur kembali. Kadang, orang yang shalat shubuh kemudian tidur lagi, bangunnya lebih kesiangan. Karena baginya shalat shubuh hanya “pengganggu” tidurnya saja. Dia biasa tidur sepuluh jam, terpotong setengah jam untuk shalat shubuh. Misalnya shalat shubuh pukul 04.30 – 05.00. Tidurnya kurang 2,5 jam lagi. Jadi pada pukul 07.30 dia baru bangun tidur. Sementara orang-orang kafir bangun pada pukul 06.00 lalu mereka bangkit untuk memulai aktivitas yang bermanfat.
Rasulullah Saw., para sahabat, dan orang-orang saleh adalah orang-orang yang produktif untuk dunia dan akhirat mereka. Sebagian di antara mereka sibuk dengan akhirat mereka, yaitu bertaqarub hingga waktu shalat dhuha tiba dan kemudian melanjutkan aktivitas keduniawian setelah menyelesaikan shalat dhuha. Ada juga yang setelah shalat shubuh langsung melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dunianya, seperti mulai berdagang dan berkebun.

Rasulullah Saw. bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di pagi-pagi mereka.”

Jika mengutus pasukan, maka Shakhar al-Ghamidi mengutusnya di pagi hari. Dia seorang pedagang yang memulai dagangannya di pagi hari, maka dia kaya raya.

Rasulullah Saw. telah berdoa kepada Allah agar umatnya diberi keberkahan di pagi harinya, yaitu setelah shalat shubuh. Dan doa Rasulullah Saw. pasti dikabulkan.

Orang-orang yang terbiasa memulai aktivitasnya di waktu pagi hari, maka ia akan mendapatkan apa yang tidak ada di waktu lain, bahkan dalam kecerahan dan kesegaran udaranya. Allah menjadikan waktu ini sebagai berkah dalam rezeki. Bahkan sebagian ulama salaf apabila melihat salah satu anaknya tidur di pagi hari, maka ia akan membentaknya dan berkata, “Mengapa engkau tidur pada waktu rezeki dibagi-bagikan?!”

Kalau kita mengantuk setelah shalat shubuh, lebih baik tahan dulu untuk tidak tidur lagi. Lebih baik mandi dan kemudian melakukan sedikit olahraga. Insya Allah, dengan cara itu badan akan terasa lebih segar dan rasa kantuk pun hilang. Menurut saya, rasa kantuk setelah shalat shubuh adalah rasa kantuk yang tidak alami. Buatlah siklus yang alami. Setelah tidur kemudian kita bekerja, setelah bekerja kemudian kita tidur. Seperti orang yang lapar kemudian makan dan orang yang kehausan kemudian minum.

Mari kita shalat shubuh dan jangan kembali tidur guna meraih kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang senantiasa menganugerahi kekuatan dan kenikmatan kepada kita dalam melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Amin ya Rabbal alamiin.

2 komentar:

  1. Terimakasih pada penulis artikel/upload membuka hati/memberi motivasi saya untuk tidak tidur setelah sholat subuh.

    BalasHapus