Janganlah karena dosa-dosamu yang banyak itu, menghalangimu dari berharap kepada-Nya, agar Dia mengampuni dosa-dosamu. Karena Allah Maha Pengasih dan Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampun kepada-Nya, meskipun dosa-dosa hamba-Nya itu sebanyak buih dilautan.
Justru bila engkau berhenti berharap kepada-Nya karena engkau beralasan bahwa tidak mungkin rasanya engkau mendapat ampunan itu, engkau telah mengkufuri-Nya. Engkau menganggap bahwa amalmulah yang menyelamatkanmu dari azab-Nya, bukan semata rahmat dari-Nya. Sungguh, bila engkau bergantung pada amal semata, semua itu tak kan cukup untuk menyelamatkanmu dari kebinasaan di dunia dan akhirat atau tidak akan cukup mengantarkanmu dalam meraih surga-Nya.
Mintalah kepada-Nya, mohonlah kepada-Nya, bergeraklah dan jangan hanya bisa diam; mengeluh dan gelisah. Diamnya kamu adalah bisikan setan yang menipumu bahwa pergerakan itu adalah percuma bagimu. Tidaklah demikian adanya. Tidakkah engkau belajar dari permohonan setan kepada Allah bahwa mereka akan menyesatkan manusia dari jalan yang lurus kecuali kepada orang-orang yang ikhlas dan Allah menerima permohonan itu. Bukankah setan adalah makhluk yang terlaknat karena tak henti-hentinya berbuat dosa? Lalu, mengapa engkau, yang masih ada di dalam hatimu iman walau sebesar biji sawi, lantas malu dan enggan untuk meminta kepada-Nya? Engkau yang masih ada kebaikan dalam dirimu lantas tak merasa Tuhan akan mengabulkan permohonanmu. Jangan engkau seperti itu karena perasaan seperti itu adalah tipu daya setan.
Selalu berharap kepada-Nya karena hal itu menunjukkan kemuliaanmu dihadapan-Nya. Selalu berharap kepada-Nya dalam situasi dan kondisi sesulit apapun karena Dia melihatmu, mendengarmu, dan mengetahui seluk belukmu. Akal yang engkau miliki bukanlah untuk diandalkan, tetapi untuk digunakan. Sementara andalanmu adalah Allah Rabbul Izzati. Dialah yang mendinginkan api yang membakar Nabi Ibrahim, memberi hidayah orang yang sebelumnya memusuhi Islam. Dialah yang menyelamatkan Nabi Yunus dari terkaman ikan Paus. Allah telah mengatakan, bila Nabi Yunus bukan orang yang banyak mengingat-Nya, niscaya dia akan terkubur di dalam perut ikan paus tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya jalan keselamatan. Kembali kepada-Nya meskipun dirimu dalam kondisi berlumur dosa adalah satu keharusan agar engkau memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar