“Wahai orang-orang yang berselimut. Bangunlah di malam hari kecuali sedikit darinya.” (QS. al-Muzammil: 1-3)
Inilah panggilan yang agung. Panggilan yang mulia karena disampaikan oleh Zat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia telah memberikan kita banyak kenikmatan. Dia berseru demikian bukan untuk diri-Nya, melainkan untuk hamba yang diseru-Nya. Dia tidak menyuruh melakukan sesuatu melainkan sesuatu itu kebaikan. Dia tidak menyuruh meninggalkan sesuatu kecuali sesuatu itu keburukan.
Orang yang menyadari hal ini tentu akan segera bangun. Bahkan dia menyambutnya dengan suka cita, dengan hati penuh kegembiraan. Jika tahajud terasa berat dilakukan, ketahuilah balasan pahalanya dapat membuat kita ringan. Bagi orang-orang yang sudah terbiasa tahajud, waktu yang kosong dari tahajud adalah waktu yang membuatnya gelisah. Seolah ada yang kurang pada dirinya. Mereka merasa kehilangan yang amat sangat melebihi kehilangan benda yang dikasihinya. Mereka bersedih melebihi kesedihan ditinggal sang kekasih.
Bangunlah wahai orang-orang yang berselimut dari tidur nyenyakmu. Dirikanlah tahajud, basahilah lisanmu dengan dzikir, karena saat-saat seperti inilah orang-orang memperoleh kemuliaan dan kedudukan yang terpuji. Jika engkau bangun karena orang yang engkau takuti menyuruhmu bangun, bagaimana dengan Allah Zat Yang merajai hari pembalasan, Yang Maha Gagah lagi Maha Perkasa, Zat yang memiliki neraka dan azab yang dahsyat, Zat yang mematikan nyawa setiap makhluk, Zat yang dapat menghancurkan seluruh alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar