Senin, 19 Maret 2012

Keyakinan Berkreasi

"Saat kita bergerak berdasarkan keyakinan untuk berkreasi, alam semesta akan mengembangkannya lebih jauh. Ini agak mirip dengan membuka pintu air sebuah sistem pengairan ladang. Begitu kita buka penutupnya, air pun mengalir deras." (Julia Cameron)

Orang-orang sukses adalah orang-orang yang menjalani hidup ini dengan penuh keyakinan diri yang tinggi. Tanpa keyakinan itu, kita akan terkungkung di dalam diri kita sendiri. Seperti seekor katak yang terkungkung di dalam sebuah kotak. Kenyataan sesungguhnya adalah katak itu dapat melompat lebih jauh dan lebih tinggi. Tapi, kini itu bukan kebiasaannya lagi. Penghambatnya hanya karena kotak-kotak penghambat keyakinan itu. Jika kita tidak memiliki kepercayaan diri dalam berbuat yang terbaik untuk mewujudkan cita-cita kita, kita hanya berjalan di treadmill, tak akan sampai kemana-mana.

Orang yang tidak memiliki keyakinan diri, biasanya akan kalah sebelum berperang; Anda merasa tulisan Anda belum layak dipublikasikan; Anda merasa malu kalau ditertawakan orang. Takut dikritik. Takut dibilang nggak bagus. Entah sampai kapan Anda melakukan hal semacam itu. Padahal tulisan Anda sudah sangat banyak bertumpuk-tumpuk atau sudah memenuhi isi hardisk komputer Anda yang berkapasitas 20 GB. Menunggu Anda menjadi sempurna, sama saja menunggu Anda menjadi superhero yang bisa terbang.

Kita hanya bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan dengan maksimal. Hasilnya, kita serahkan kepada Tuhan. Kita tidak dituntut menjadi sempurna dan tidak dituntut untuk selalu berhasil. Kita hanya manusia yang memiliki kekurangan, kelemahan, sekaligus kelebihan. Jika hidup ini tidak begitu adanya, kita tidak akan merasakan manisnya kesuksesan.

Kesalahan adalah suatu keniscayaan. Jatuh adalah normal. Inilah langkah bayi. Kemajuanlah, bukan kesempurnaan, yang kita inginkan. Terlalu jauh, terlalu cepat, dapat merusak diri sendiri. Kita ingin menjadi hebat – dengan segera – tetapi itu bukan cara meraih kemajuan. Cara semacam itu adalah proses yang kaku, bersifat sementara, bahkan memalukan. Selalu ada saat ketika kita tidak terlihat bagus – dihadapan diri kita atau orang lain. Kita harus berhenti untuk selalu berharap tampil sempurna. Mustahil bagi kita untuk berkembang dan tampil bagus pada saat yang bersamaan.

Ingatlah bahwa untuk meraih keyakinan berkreasi, Anda harus mau menjadi penulis yang buruk. Biarkan diri Anda menjadi pemula. Dengan membiarkan diri menjadi penulis buruk, Anda punya kesempatan menulis lebih baik dan lebih banyak lagi, dan mungkin setelah beberapa waktu Anda akan menjadi penulis yang hebat.

Jika Anda meneguhkan citra positif dalam diri Anda. Bahwa jika orang lain bisa, Anda pasti juga bisa. Jika orang lain dengan ilmu dan keterampilan yang terbatas, bisa melakukannya, Anda yang memiliki ilmu dan keterampilan yang lebih baik, pasti jauh lebih bisa. Setelah Anda memiliki citra positif dalam diri dan Anda memang benar-benar melangkah lebih jauh dan lebih jauh lagi. Melompat lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, alam semesta akan bekerja untuk Anda, mendukung sistem diri yang telah Anda buat. Alam semesta akan memberi Anda banyak ide. Alam semesta akan melayani Anda, bekerja untuk Anda. Segala apa yang Anda kerjakan menjadi begitu sangat mudah dilakukan.

Oleh karena itu, meneguhkan citra positif ke dalam diri adalah suatu hal yang sangat dianjurkan di sini. Misalnya dengan mengatakan, “Saya penulis yang percaya diri.” Anda mengucapkan peneguhan ini dalam hati (atau keras-keras) berulang-ulang. Peneguhan ini memengaruhi pikiran dan perilaku Anda, dan semakin lama semakin terasa benar. Anda tidak akan memandang bahwa tulisan Anda buruk ketika Anda baru memulai. Anda juga tidak akan berputus asa ketika tulisan Anda dikatakan tidak layak muat di beberapa surat kabar dan majalah. Anda memandang semua itu adalah bagian dari proses Anda menjadi penulis hebat. Kegagalan demi kegagalan yang Anda alami membuat Anda dapat menulis lebih matang, lebih giat, dan lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan adalah cambuk bagi Anda. Kegagalan telah mengantarkan Anda menuju kesuksesan. Bahkan, jika Anda menulis kegagalan tersebut, bisa-bisa buku atau tulisan Anda itu akan banyak disukai orang. Mengapa Anda tidak menuliskannya? Bisa jadi dengan kegagalan yang Anda alami membuka peluang Anda untuk meraih kesuksesan.

Robert G. Allen, penulis buku-buku best seller mengatakan, hampir semua buku laris didasarkan pada kisah kegagalan personal. Pengarangnya menjelaskan bagaimana ia dulunya miskin, gemuk, tidak bahagia, kesepian, kecanduan, hingga hampir menemui ajal. Lalu, melalui keajaiban, kehendak hati yang kuat, atau temuan ilmiah baru, ia berhasil mengatasi kegagalan dan kemudian berkembang menjadi pribadi yang sukses. Beberapa di antaranya dapat disebutkan disini: Unlimited Power karya Tony Robbins, Stop The Insanity karya Susan Powter, Homeward Bound karya John Bradshaw, dan Embraced by The Light karya Bettie J. Eady.

Dengan memiliki keyakinan berkreasi yang tinggi, kita akan melihat ternyata diri kita selevel dengan orang-orang sukses itu. Bahkan dengan keyakinan itu, kita dapat melebihi mereka. Kita dapat menciptakan mesin uang setelah berhasil meraihnya. Menjadi penulis haruslah melalui tangga ini. Jika tidak, ia tidak akan mendapat kekayaan yang berlimpah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar