Senin, 05 Maret 2012

Inikah Solusi Mengatasi Kemiskinan?

Sungguh aneh jika ada seorang anak menelantarkan kedua orangtuanya sementara dia sendiri mengurus anak yatim dan fakir miskin. Sungguh aneh jika ada yang menelantarkan saudaranya yang fakir dan memerlukan bantuannya sementara dia membantu orang lain yang jauh darinya. Sungguh aneh jika ada orangtua yang menerima zakat dari masyarakat padahal anaknya adalah orang yang berkecukupan. Sungguh aneh jika ada suami yang menelantarkan istri dan anak-anaknya lantaran sibuk mengurus orang lain diluar keluarganya.

Tidaklah begitu wahai kawan! Sesungguhnya kamu harus memprioritaskan orang yang terdekat denganmu terlebih dahulu sebelum melangkah keluar rumahmu. Lihatlah orangtuamu dan kerabatmu, apakah mereka hidup dalam kekurangan? Apakah mereka hidup miskin?

Bila saja manusia mau memperhatikan hal ini, maka sangat mudah bersedekah; tidak perlu jauh-jauh. Bila ada satu orang kaya pada lima orang miskin dikeluarganya, dan ia memang betul-betul sanggup menafkahi sebagian hartanya untuk mereka, maka bisa jadi orang miskin dapat berkurang. Dia tidak perlu lagi jauh-jauh ke lembaga amil zakat lantaran orang-orang yang terdekat dengannya hidup dalam garis kemiskinan.

Allah Swt. berfirman, “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan’. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 215)

Rasulullah Saw. juga bersabda tentang urutan orang-orang yang diberi infak, yaitu “ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian kerabat dekat nasabnya, kemudian kerabat jauh.”

Ini adalah pertanyaan sekaligus jawaban yang tepat. Artinya, inilah solusi bagi kita kemana infak dan sedekah harus kita belanjakan pertamakali beserta urut-urutan selanjutnya. Apakah mungkin merajalelanya kemiskinan yang terjadi selama ini disebabkan oleh tidak melaksanakan ayat dan hadits ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar