Senin, 05 Maret 2012

Telaah Keutamaan Ilmu dalam Al-Qur'an (3)

11. Ayat Al-Qur'an yang Pertamakali Turun Berbicara Tentang Ilmu

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq:1-5)

Allah Swt. mengawali surat dengan perintah membaca yang didasari ilmu dan mengingatkan penciptaan secara umum dan khusus dengan berfirman: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” Allah Swt. secara khusus menyebut manusia di antara makhluk yang ada, karena pada mereka terdapat keajaiban-keajaiban-Nya dan ayat-ayat-Nya yang menunjukkan rububiyah-Nya, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, hikmah-Nya, kesempurnaan rahmat-Nya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, dan bukannya Tuhan yang lain. Allah mengajarkan hikmah-Nya kepada mereka yang mencakup; tulisan, ucapan, dan arti. Jadi ilmu adalah salah satu dalil yang menunjukkan tentang Allah Swt., bahkan merupakan dalil yang paling agung dan jelas. Dan cukuplah ini sebagai pendorongmu untuk menuntut ilmu.

12. Ilmu Dapat Mengantarkan Seseorang pada Kekuasaan

“Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” (QS. Al-Haqqah: 28-29)

Imam Ibnul Qayyim menafsirkannya: “Telah terputus hujjahku dan hilang hingga aku tidak lagi memiliki hujjah.”

Imam Ibnu Qayyim melanjutkan kata-katanya: “Maksud dari ini semua ialah menjelaskan bahwa Allah SWT menamakan ilmu hujjah sebagai kekuasaan karena hujjah menuntut dominasi pemiliknya dan kemampuannya. Dengan hujjah tersebut, ia mempunyai kekuasaan terhadap orang-orang bodoh. Bahkan sesungguhnya kekuasaan ilmu itu lebih kuat daripada kekuasaan tangan. Oleh karena itu, manusia bisa ditaklukkan dengan hujjah dan tidak dengan tangan, karena hujjah tunduk dengan hati, sedang tangan tunduk kepada badan. Hujjah itu mengendalikan, mengemudikan hati, dan mengalahkan semua penentang. Jika muncul pembangkangan dan kesombongan, maka hatinya tetap tunduk kepada hujjah dalam keadaan hina dan kalah di bawah kekuasaan hujjah. Bahkan kekuasaan jabatan, jika tidak didukung dengan ilmu yang mengendalikannya, maka kekuasaan tersebut tak ubahnya seperti kekuasaan binatang buas, singa, dan lain sebagainya.” (Imam Ibnul Qayyim, Buah Ilmu, hlm. 33-34, Penerbit Pustaka Azzam Cet. II (1999))

13. Ilmu Mengangkat Derajat Manusia

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11).

Imam Ibnu Hajar menjelaskan, “Ada yang mengatakan tentang tafsirannya adalah : Allah akan mengangkat derajat orang beriman yang berilmu dibandingkan orang beriman yang tidak berilmu. Dan pengangkatan derajat ini menunjukkan adanya sebuah keutamaan…” (Fathul Bari, 1/172). Beliau juga meriwayatkan sebuah ucapan Zaid bin Aslam mengenai ayat yang artinya, “Kami akan mengangkat derajat orang yang Kami kehendaki.” (QS. Yusuf: 76). Zaid mengatakan, “Yaitu dengan sebab ilmu.” (Fathul Bari, 1/172).

Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya sebuah riwayat dari Abu Thufail Amir bin Watsilah yang menceritakan bahwa Nafi’ bin Abdul Harits pernah bertemu dengan Umar bin Khattab di ‘Isfan (nama sebuah tempat, pen). Ketika itu Umar mengangkatnya sebagai gubernur Mekah. Umar pun berkata kepadanya, “Siapakah orang yang kamu serahi urusan untuk memimpin penduduk lembah itu?”. Dia mengatakan, “Orang yang saya angkat sebagai pemimpin mereka adalah Ibnu Abza; salah seorang bekas budak kami.” Maka Umar mengatakan, “Apakah kamu mengangkat seorang bekas budak untuk memimpin mereka?”. Dia pun menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah orang yang pandai memahami Kitabullah, mendalami ilmu waris, dan juga seorang hakim.” Umar Ra. menimpali ucapannya, “Adapun Nabi kalian, sesungguhnya dia memang pernah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah akan mengangkat kedudukan sekelompok orang dengan sebab Kitab ini, dan akan merendahkan sebagian lainnya karena kitab ini pula.’ (HR. Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar