Selasa, 06 Maret 2012

Akibat Perbuatan Tidak Sesuai dengan Perkataan (2)

“Sesungguhnya orang yang pertama akan diadili pada hari Kiamat adalah seseorang yang wafat secara syahid. Kemudian kenikmatan yang pernah diberikan kepadanya didatangkan kepadanya. Dia ditanya tentang semua kenikmatan itu, dan dia pun mengakui (Allah telah memberikan) semua kenikmatan tersebut kepadanya. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan kenikmatan tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku berjihad di jalan-Mu hingga aku wafat secara syahid’. Allah berfirman, ‘Kamu telah berdusta! Kamu berjihad agar kamu dikatakan sebagai seorang pemberani. Dan, julukan tersebut memang telah dikatakan (diberikan) kepadamu’. Lantas, malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan tersebut di hadapannya hingga kemudian orang itu dilemparkan ke dalam neraka.

Kemudian, seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, serta orang yang suka membaca Al-Qur’an. Lantas, didatangkanlah semua kenikmatan yang pernah diberikan kepadanya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan semua nikmat tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku menggunakannya untuk belajar ilmu pengetahuan dan mengajarkannya, dan aku pun membaca Al-Qur’an karena-Mu’. Allah berfirman, ‘Kamu telah berdusta. Kamu mempelajari ilmu agar dikatakan bahwa kamu adalah orang yang alim. Dan, kamu membaca Al-Qur’an agar orang menyebutmu sebagai qari’. Sebutan itu memang telah kamu terima’. Kemudian, malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan yang diberikan kepadanya di hadapannya, hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam neraka.

Kemudian, seseorang yang diberikan oleh Allah kelapangan rezeki dan dia mendermakannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Lantas, kenikmatan itu didatangkan kepadanya dan dia ditanya mengenai semua kenikmatan tersebut. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan semua kenikmatan tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan jalan yang Engkau sukai untuk membelanjakan harta di jalan itu melainkan aku membelanjakannya karena mengharap keridhaan-Mu’. Allah berfirman, ‘Kamu telah berdusta. Kamu melakukan itu semua agar orang-orang mengatakan kamu adalah orang yang dermawan. Dan, sebutan itu memang telah kamu dapatkan’. Kemudian malaikat diperintahkan untuk membawanya dan menarik semua kenikmatan itu dihadapannya. Setelah itu, dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat Tirmidzi ditambahkan, Abu Hurairah berkata, “Setelah itu Rasulullah menepuk kedua lututku. Lantas beliau bersabda, ‘Wahai Abu Hurairah, ketiga orang tersebut adalah makhluk Allah yang pertamakali merasakan api neraka pada hari kiamat’.”

Seolah-olah hadits ini juga berkata, “Saya banyak beribadah karena Allah.” Lalu dikatakan, “Tidak, kamu beribadah hanya karena ingin dipuji orang, sedang dibelakang (bila sepi) kamu malas beribadah.” “Saya banyak menuntut ilmu karena Allah.” Lalu dikatakan, “Tidak, kamu menuntut ilmu agar bisa dipuji oleh para ulama dan orang-orang awam.”

Dan, bukankah engkau membaca Al-Qur’an yang melarang engkau berbuat riya, tapi mengapa engkau masih melakukan perbuatan riya itu? Bukankah engkau juga pernah membaca hadits dan atsar tentang azab bagi orang yang riya dan munafik? Tapi, mengapa dihatimu masih juga bersemayam keburukan itu dan engkau masih saja melakukannya meskipun sudah mengetahui akibatnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar