Minggu, 04 Maret 2012

Berbahagialah!

Kesedihan tidak akan hilang dengan terus-menerus bersedih. Orang yang mati tidak akan hidup dengan tangisan. Masa lalu tidak dapat ditarik kembali. Tidak adanya satu nikmat bukan berarti tidak adanya nikmat yang lain. Bisa jadi nikmat yang kita inginkan itu hanya kamuflase kebinasaan. Dan kenyataannya adalah, nikmat yang lain jauh lebih besar dari nikmat yang hilang itu.

Sesungguhnya Tuhan telah memberikanmu nikmat yang banyak. Nikmat yang tak berhingga. Nikmat yang terus mengalir detik demi detik. Namun, sering engkau tak menyadari apatah lagi mensyukuri. Seperti orang yang kehilangan sebuah genteng di atap rumah. Engkau memikirkan satu genteng yang hilang itu. Hingga engkau bersedih hati. Padahal masih banyak genteng lain yang masih berada pada tempatnya. Mengapa tidak engkau syukuri genteng yang masih ada itu?

Engkau diberi suatu penyakit, dan engkau memandang bahwa Allah membencimu. Padahal Allah masih memberimu banyak nikmat lainnya. Bukankah Allah masih memberimu nafas untuk berdzikir? Bukankah Allah masih memberimu waktu untuk menyesali dosa-dosa? Bukan berarti kenikmatan itu terputus. Sesungguhnya mereka yang terputus adalah mereka yang ingkar dan kufur kepada Allah. Sesungguhnya mereka yang dibenci adalah orang-orang yang durhaka kepada Allah.

Berbahagialah wahai sahabat! Tersenyumlah wahai sahabat! Engkau masih bisa berdiri setelah dirimu jatuh; masih kuat setelah lemah. Masih banyak kesempatan sebelum terlambat. Masih ada secercah harapan ditengah himpitan keputus-asaan. Masih ada udara yang bisa engkau hirup. Masih ada angin sepoi-sepoi yang bisa engkau rasakan. Masih ada tangan-tangan yang siap merangkulmu. Masih ada otak yang dapat mengingat dan berpikir, tangan yang dapat memegang, kaki yang dapat berjalan, mulut yang dapat berbicara, telinga yang dapat mendengar, dan mata yang dapat melihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar