Sabtu, 03 Maret 2012

Menjaga Harga Diri di Hadapan Orang Lain

Dalam tabiat manusia telah tertanam kecenderungan untuk menjaga harga dirinya dihadapan sesamanya. Jika ia merasakan sesuatu yang bisa menurunkan martabatnya di mata manusia, ia dengan sekuat tenaga akan menutupinya agar tidak jatuh martabatnya. Orang yang menjaga harga dirinya terus berusaha agar orang lain tidak menaruh rasa kasihan atas apa yang sedang di derita dan ditanggungnya. Orang yang sakit akan berusaha bersabar agar orang-orang yang sehat tidak mencemoohnya.

Rasulullah, tatkala datang ke Makkah diserang penyakit panas, berkata kepada para sahabatnya, “Allah akan mengasihi orang-orang yang menunjukkan keteguhan jiwa, mereka seakan berlari-lari kecil menyongsong datangnya rahmat Allah.” Beliau mengatakan hal itu agar musuh-musuhnya tidak mencemoohnya tatkala para sahabat merasa lemah dalam melakukan sai.

Suatu ketika, orang-orang meminta izin untuk masuk ke kamar Muawiyah yang saat itu tengah sakit parah. Dia berkata kepada keluarganya, “Dudukkanlah aku!” Dia lalu duduk dengan sempurna untuk menampakkan diri bahwa dia sehat-sehat saja. Tatkala para penjenguknya keluar, dia berkata, “Telah kuperlihatkan ketegaranku kepada mereka yang mungkin saja mencemooh bahwa aku sama sekali tak gentar menghadapi goncangan zaman yang amat kuat. Kala kematian telah mencengkramkan kuku-kukunya yang tajam, takkan ada apa pun yang sanggup menghalangi kekejamannya.

Begitupun dengan Imam Malik, sekalipun ulama yang tergolong miskin harta, tetap saja menjaga harga dirinya dengan tidak menampakkan bahwa dirinya orang miskin yang layak dikasihani. Ketika menghadiri majelis taklimnya, beliau selalu memakai pakaian yang bersih, harum, dan rapi.

Orang yang cerdas akan senantiasa memperlihatkan kegagahan dan ketegarannya saat menghadapi beragam musibah, kefakiran dan bencana. Hal itu penting, agar ia tidak menanggung cemoohan dari musuhnya setiap kali musibah datang. Mereka akan tampak kaya di depan musuh dan akan tampak sehat meskipun sakit.

Jika seseorang mampu menjaga diri tetap berada dalam kebaikan, ia akan selamat dari pandangan tajam manusia yang dapat memberinya mudarat. Oleh karena itu, hendaklah seseorang selalu menampakkan yang baik-baik agar selamat dari kesan negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar