Minggu, 04 Maret 2012

Tersenyumlah, Duhai Anakku!

Anakku, kabarnya dari pemeriksaan USG, kita bisa melihat bahwa sejak janin berumur 6 bulan, mereka sudah bisa tersenyum. Sampai sejauh ini, arti di balik senyum janin, memang belum diketahui. Tapi, ujung bibir yang naik ke atas dan pipi yang menggembung, mungkin merupakan indikiasi bahwa janin merasakan lingkungan yang bebas dan membuatnya bahagia.

Nak, mungkin yang pertama yang harus ayah lakukan adalah membuat hidupmu merasa nyaman dan bahagia sehingga kamu dapat tersenyum. Apakah selama ini ayah sudah membuatmu bahagia, nak? Mudah-mudahan saja.

Jika kamu tersenyum, segalanya menjadi lebih baik dan lebih indah. Dengan senyum manismu, kamu akan banyak disukai orang. Karena kamu menggambarkan anak yang sehat, periang, dan cerdas. Akan ada banyak orang yang mau menggendongmu dan bermain bersamamu.

Bandingkan saja jika mukamu bermuram durja, suka cemberut, dan raut wajah sedih, orang-orang akan enggan bersamamu. Sebagaimana senyuman dapat menularkan energi positif kepada orang lain, bermuram durja juga dapat menularkan energi kepada orang lain. Tentu saja energinya negatif.

Senyumanmu dapat membuat rasa lelah ayah setelah bekerja hilang. Senyumanmu akan membuat ibumu yang sedang sakit terobati. Senyumanmu membuat orang-orang disekitarmu juga ikut tersenyum. Senyumanmu memang menggambarkan bahwa jiwamu sehat. Itulah mengapa Nabi Muhammad Saw. mengatakan bahwa senyum itu ibadah. Karena, ia membawa manfaat bagi orang lain.

Sungguh besar manfaat senyuman bagi diri kita, tidak hanya menyehatkan orang yang tersenyum, tapi juga menyehatkan orang lain. Senyum dapat meruntuhkan tembok kemarahan, kesedihan, dan kefakiran. Dengan senyumannya, Imam Malik dipandang sebagai ulama yang kaya raya walaupun kenyataannya beliau miskin. Sedangkan mereka yang bermuram durja, meskipun sebenarnya kaya raya, tetapi dipandang orang sebagai orang yang miskin.

Semoga ketika engkau lahir, engkau menjadi orang yang ceria dan murah senyum. Karena, hal itu adalah hadiah terindah bagi ayah dan ibumu. Amin ya Rabbal alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar