Rabu, 07 Maret 2012

Akibat Berbuat Maksiat

Seseorang berkata kepada saya, katanya sehari sebelum terjadinya tsunami di Aceh, ada sekelompok orang yang mengundang tiga penari bugil di pesisir pantai Aceh. Teman saya mendapatkan berita ini dari sebuah stasiun televisi. Mendengar apa yang dikatakannya, saya beristighfar di dalam hati. Sesungguhnya azab Allah itu pasti akan datang menerjang orang-orang yang berbuat dosa!

Allah Swt. berfirman,

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41).

Menurut Ibnu Zaid, yang dimaksud kerusakan di darat dan dilautan adalah dosa. Dalam bahasa Arab, agar adalah “li” atau huruf lam untuk menunjukkan makna akibat. Jadi, makna kerusakan pada bagian pertama adalah kekurangan, keburukan, dan penderitaan yang diturunkan oleh Allah di bumi karena perbuatan maksiat hamba-Nya.

Sementara Mujahid Ra. dalam mengomentari ayat di atas berkata, “Demi Allah, yang dimaksud adalah setiap desa berada diatas air dan yang mengalir adalah lautan.”

Maha Besar Allah! Apa yang disampaikan sahabat Nabi Saw. itu mengingatkanku pada kejadian tsunami beberapa tahun yang lalu.

Abu Hurairah Ra. berkata, “Sesungguhnya seekor burung akan mati disarangnya karena perbuatan zalim seseorang.” Mujahid Ra. berkata, “Sesungguhnya binatang ternak melaknat ahli maksiat dari keturunan Adam. Jika paceklik menimpa dan hujan tidak turun mereka berkata, ‘Ini akibat maksiat yang dilakukan oleh keturunan Adam’.”

Ikrimah Ra. berkata, “Binatang melata dan serangga di bumi hingga kumbang kelapa dan kalajengking berkata, ‘Kami tidak merasakan walau hanya setetes hujan karena dosa-dosa keturunan Adam’.” (Dikutip dari Kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala Anid Dawaaisy Syafi karya Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah).

Sesungguhnya apa yang kita rasakan itu hanya sebagian kecil dari perbuatan maksiat kita. Seandainya seluruhnya, maka Allah tidak akan meninggalkan seekor binatang melata pun diatas bumi ini.

Rasulullah Saw. melarang para sahabatnya untuk melewati bekas pemukiman kaum Tsamud kecuali dengan tangisan, melarang meminum air mereka, melarang melakukan pengairan dengan sumur-sumur mereka, dan melarang mencampur makanan hewan dengan air mereka agar tidak terkena pengaruh buruk maksiat yang mereka lakukan.

Dosa juga dapat mempengaruhi produktivitas tanaman dalam menghasilkan buah-buahan dan munculnya sejumlah penyakit pada tanaman tersebut. Imam Ibnu Taimiyah pernah menemukan sekarung gandum, yang satu butirnya menyamai besar buah kurma, yang bertuliskan, “Biji-bijian ini ditanam di suatu zaman saat keadilan ditegakkan.” Subhanallah!

Bumi akan mengeluarkan berkahnya hingga manusia akan makan delima yang kulitnya bisa untuk berteduh, satu tandan anggur yang memenuhi sebuah ruangan, dan sekali perasan susu cukup untuk sekelompok orang. Ini terjadi karena bumi bersih dari maksiat sehingga berkah melimpah dari Allah. Sebagaimana semua azab Allah pernah ditimpakan kepada ahli maksiat masih meninggalkan bekasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar